Keyboard shortcuts

Press or to navigate between chapters

Press S or / to search in the book

Press ? to show this help

Press Esc to hide this help

Bab 1: Perkenalan Pemrograman Flutter

1.1 Apa itu Flutter?

Flutter adalah sebuah kerangka kerja (framework) antarmuka pengguna (UI) sumber terbuka yang dibuat dan dikelola oleh Google. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2017, Flutter memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi yang indah dan berkinerja tinggi untuk berbagai platform—termasuk seluler (iOS dan Android), web, dan desktop—dari satu basis kode (single codebase).

Keunggulan utama Flutter terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan aplikasi yang dikompilasi secara native, yang berarti aplikasi tersebut berjalan langsung di atas perangkat keras tanpa lapisan interpretasi tambahan. Hal ini memberikan performa yang setara dengan aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman asli platform tersebut.

Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart, yang juga dikembangkan oleh Google. Dart adalah bahasa modern yang dioptimalkan untuk pengembangan UI, dengan fitur-fitur seperti hot reload yang memungkinkan pengembang melihat perubahan pada kode secara instan tanpa harus memulai ulang aplikasi.

1.2 Sejarah dan Evolusi Flutter

Perjalanan Flutter dimulai sebagai sebuah proyek eksperimental dan telah berkembang pesat menjadi salah satu kerangka kerja lintas platform paling populer.

Awal Mula: Proyek "Sky" (2015)

Sebelum dikenal sebagai Flutter, proyek ini memiliki nama kode "Sky". Diperkenalkan pertama kali pada Dart Developer Summit 2015, tujuan awalnya adalah untuk membangun antarmuka pengguna yang mampu merender grafis dengan kecepatan 120 frame per second (fps) di perangkat Android. Proyek ini menjadi fondasi bagi fitur ikonik Flutter, yaitu hot reload.

Kelahiran Flutter dan Versi Alpha (2017)

Pada Google I/O 2017, proyek "Sky" secara resmi berganti nama menjadi Flutter dan dirilis dalam versi alpha. Pada tahap ini, fokus utama Flutter adalah pengembangan aplikasi seluler untuk Android dan iOS. Rilis ini menarik perhatian komunitas pengembang berkat arsitektur widget-nya yang fleksibel dan performa yang menjanjikan.

Rilis Stabil: Flutter 1.0 (2018)

Tonggak sejarah terpenting terjadi pada 4 Desember 2018, ketika Google merilis Flutter 1.0 di acara Flutter Live. Rilis ini menandai bahwa Flutter telah stabil dan siap digunakan untuk lingkungan produksi. Fitur-fitur utamanya meliputi:

  • Dukungan penuh untuk aplikasi iOS dan Android.
  • Performa setara native berkat mesin render Skia.
  • Fitur hot reload yang matang.
  • Integrasi dengan bahasa pemrograman Dart 2.

Ekspansi ke Multi-Platform: Flutter 2.0 (2021)

Pada Maret 2021, Google meluncurkan Flutter 2.0, sebuah lompatan besar yang membawa Flutter melampaui platform seluler. Rilis ini secara resmi menghadirkan dukungan stabil untuk platform web, serta dukungan beta untuk Windows, macOS, dan Linux. Selain itu, Flutter 2.0 juga memperkenalkan fitur null safety dari bahasa Dart, yang membantu pengembang menulis kode yang lebih aman dan andal.

Kematangan Platform: Flutter 3.0 (2022)

Flutter 3.0, yang dirilis pada Mei 2022, menyempurnakan visi multi-platform Flutter dengan memberikan dukungan stabil untuk semua platform desktop (Windows, macOS, dan Linux). Dengan rilis ini, Flutter secara resmi menjadi kerangka kerja yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi untuk enam platform berbeda dari satu basis kode tunggal.

Sejak saat itu, Flutter terus berkembang dengan pembaruan rutin yang berfokus pada peningkatan performa, penambahan widget baru, dan penguatan ekosistemnya yang kaya akan library dan dukungan komunitas.